Kamis, 05 Maret 2015

Seminar Mensukseskan Anak dengan Al Qur'an

  Undangan SEMINAR 
*****
Ikutilah "Seminar Mensukseskan Anak dengan Al Qur'an" yang akan dilaksanakan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 14 Maret 2015
Pukul : 09.00-15.00 WIB.
Tempat : Gedung Rabbani jl Dipatiukur no 44 Bandung
HTM : Rp. 250.000/orang, Rp 350.000/pasangan
Dengan tema sebagai berikut :
1. Membimbing anak agar bahagia berinteraksi dengan Al Qur'an
Pembicara : Dra. Lilis Komariah ,S. Psi
2. Fenomena kebangkitan Al Qur'an di Eropa
Pembicara : Johannes Van De Ven (Muallaf, Alumnus Universitas Islam Madinah, Hafizh, Hafal 2000 hadis, menguasai Fiqh Lima Madzhab, Menguasai 5 bahasa Asing -Jerman, Inggris, Perancis, Arab, Indonesia-)
3. Workshop bersama Ibu Dra. Lilis Komariah, S.Psi
4. Moderator : H.Nandang Burhanudin, Lc. M.si
Info lebih lanjut hub WA 085721318573, pin 2919c5ab   



DWILOGI MEMOAR AISHA PISARZEWSKA

Kekuatan Sebuah Doa
Oleh : Raidah Athirah
Dalam Dwilogi Memoar Aisha Pisarzewska
*****
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, jawablah bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al-Baqarah: 186)
Ada sebuah kisah yang hendak aku terangkan , tentang kekuatan sebuah doa .Kisah tentang aku , perempuan berkerudung abu-abu yang menangis sesenggukan di lorong Szpital Bielanski .Aku belajar menaruh kepasrahan pada Allah , Tuhan Yang Maha Menyembuhkan . Ini cerita tentang orang tua muda yang baru belajar menjaga amanah.Ini juga pandangan tentang ketegaran seorang ayah muda yang dipanggil dengan sebutan Abu Aisha .
Sziptal Bielanski yang berada di jalan Ciegloska Warsawa menyimpan sepenggal kisah dari perjalanan Aisha Pisarzewska yang terbaring dengan slang infus setelah peristiwa kesalahan diagnosa.Semahir dan secanggih apapun manusia pasti ada salah dan khilaf . Perjalanan ini telah menyadarkan hati dan akal bahwa Allah , Tuhan Yang Maha Kuat .
Inilah peristiwa yang menyentil sampai ke akar keyakinan , kepada siapa aku bergantung ? Bukankah selama ini yakinku bergantung pada mesin -mesin canggih , pada keahlian dokter sampai-sampai mulutku jarang melafazkan doa.
Pikiranku berusaha mencari pembenaran bahwasanya aku sibuk mengurus rumah tanggaku sendiri , peristiwa ini terjadi karena aku terlalu penakut mengemukakan rasaku sebagai seorang ibu di hadapan dokter asing .Sebuah rasa yakin bahwa dokter ini lebih paham dariku.Rasaku yang hanya seorang ibu muda .
Seharusnya aku paham bahwa kehidupan seumpama kapal yang berlayar di laut .Ada masanya gelombang datang , ada masanya air laut begitu tenang.Betapa beruntung hati yang senantiasa bersyukur dalam masa apapun selalu mengingat Allah .Inilah rasa yang datang padaku bahwa daun-daun maple yang gugur ke tanah telah mengajarkanku pada satu kekuatan yang harus kupegang kuat , doa.
Putriku Aisha Pisarzewska kala itu baru berumur tujuh bulan ketika suamiku menggendongnya dalam keadaan tubuh yang kering tinggal dibungkus tulang . Aku berjalan dengan kesedihan yang mendalam .Entah pada siapa aku harus berbagi rasa .Aku hanya menatap punggung suamiku yang perlahan-lahan menghilang mengikuti seorang perawat ke ruang khusus pemeriksaan .Dan seketika ketakutan mendera.Sebuah rasa tak ingin kehilangan . Sebuah rasa yang manusiawi bagi orang tua muda sepertiku .Terlebih , aku tak mengenal siapa-siapa di negeri ini selain suamiku dan keluarganya.
Aku duduk termenung di lorong Szpital Bielanski .Terhempas dalam-dalam .Aku tak ingin menangis tapi air mataku sudah tak bisa kutahan .Dan perlahan cermin jiwaku muncul bahwa di sisi mana ia berada ? Di sisi sabar dan syukur ataukah jiwa rapuh yang meragukan pertolongan Allah Yang Maha Menjaga ?
Bersambung .....