Kamis, 20 Desember 2012

Mushaf Al-Burhan Li Rijaal edisi Management Diri


Ukuran : A6 (14 x 10 cm)
Tersedia Warna : Biru Tosca, Biru Dongker, Ungu dan Hijau
Harga : Rp. 125.000

Mushaf Al-Burhan Li Rijaal edisi Management Diri dengan 10 Keunggulan :

1. Al-qur'an 30 juz
2. Khat rasmUtsmani Standar DEPAG RI
3. Kertas Qpp, 656 halaman Full Colour
4. Dilengkapi Tajwid Kode warna
5. Dilengkapi hadist manajemen diri/ kepahlawanan
6. Membahas 10 ciri-ciri Pahlawan sejati/ Pribadi Unggul
7. Membahas 10 contoh pribadi unggul
8. Membahas naluri peradaban dalam Al-Qur'an dan sunnah
9. terjemahan standar DEPAG RI
10. Rainbow

Senin, 17 Desember 2012

Para Pencuri Shalat


Para Pencuri Shalat

5/12/2012 | 21 Muharram 1434 H | Hits: 10.291
Oleh: Sefrizal Permana
Kirim Print
Ilustrasi – Muslim AS saat melakukan shalat tarawih. (VOA/ROL)
dakwatuna.com - “Sungguh sejahat-jahatnya pencuri dari kalangan manusia adalah orang yang mencuri shalatnya.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud mencuri shalatnya?” Beliau Saw berkata, “Ia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Dan sungguh orang yang paling pelit (kikir) adalah orang yang pelit mengucapkan salam. (HR. Thabrani & Hakim)
Shalat adalah salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh muslim yang berakal dan telah baligh. Semua Ulama baik salaf maupun khalaf sepakat akan kewajiban shalat dan menghukuminya fardhu ‘ain,kewajiban yang wajib dilakukan oleh tiap-tiap individu. Shalat termasuk rukun Islam yang kedua dan wajib ditegakkan. Sebegitu wajibnya shalat sampai tidak ada rukhsah (keringanan) untuk meninggalkannya bagi seorang muslim. Kalau terlupa/tertidur kita wajib melaksanakan shalat ketika ingat. Jika tidak ada air untuk berwudhu, kita dapat menggantinya dengan tayamum. Menjaga shalat juga merupakan wasiat Rasulullah sebelum meninggal dunia. “Jagalah shalat, jagalah shalat dan hamba sahayamu”

Pencuri Shalat
Di era modern kini dan di tengah ketatnya persaingan dunia, baik dalam hal bisnis, ekonomi, politik dan sosial budaya, semua orang menginginkan hidup serba instan. Semua ingin dijalankan dengan cepat dan instan serta mudah. Tak terkecuali dalam hal ibadah termasuk shalat. Dengan alasan ingin mempersingkat dan mengefektifkan waktu, banyak muslim yang tergesa-gesa dalam melaksanakan shalat. Hal ini telah diingatkan dengan tegas oleh Rasulullah empat belas abad yang lalu dalam redaksi Thabrani dan Hakim.
“Sungguh sejahat-jahatnya pencuri dari kalangan manusia adalah orang yang mencuri shalatnya.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud mencuri shalatnya?” Beliau Saw berkata, “Ia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Dan sungguh orang yang paling pelit (kikir) adalah orang yang pelit mengucapkan salam.”
Rasulullah menyebutnya dengan istilah “pencuri yang paling jahat” bagi muslim yang tidak menyempurnakan shalatnya. Tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Kita sering marah ketika ada seseorang yang mencuri sandal kita, terlebih lagi jika kita yang menjadi para pencuri shalat karena tergesa-gesa dan tidak menyempurnakan shalat baik dalam rukuk, sujud maupun salamnya.
Dalam redaksi Ahmad & ath-Thayalisi, Dari Abu Hurairah radhiallahu’ anhu berkata: “Kekasihku Rasulullah sallalloohu ‘alaihi wa sallam melarangku bersujud dengan cepat seperti halnya ayam yang mematuk makanan, menoleh-noleh seperti musang dan duduk seperti kera.” Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwasanya tergesa-gesa dalam melaksanakan shalat adalah sebuah kesalahan dalam menjalankan shalat. Siapa saja yang mencuri shalat, maka amal ibadahnya menjadi sia-sia di mata Allah. Lebih dahsyat lagi, orang yang mencuri shalat dianggap tidak beragama, “Kamu melihat orang ini, jika dia mati, maka matinya tidak termasuk mengikuti agama Muhammad SAW, dia menyambar shalatnya seperti burung elang menyambar daging.” (HR. Ibnu Huzaimah).
Seorang muslim harus menjaga shalatnya, karena memang amal yang pertama kali dihisab di hari kiamat adalah shalat. Untuk menghindari mencuri dalam shalat, kita perlu mengetahui salah satu rukun dalam shalat yaitu Thuma’ninah.

Ilustrasi. (inet)
dakwatuna.com - Thuma’ninah adalah diam beberapa saat setelah tenangnya anggota-anggota badan. Para Ulama memberi batasan minimal dengan lama waktu yang diperlukan seperti ketika membaca tasbih (Fiqhus Sunnah, Sayyid Sabiq: 1/124). Dalam bahasa bebasnya, thuma’ninah dapat diartikan slow motion, pelan-pelan, dihayati, dipahami dan dinikmati.
Diriwayatkan, ada seorang lelaki yang masuk ke dalam masjid di waktu Rasulullah SAW sedang duduk. Lalu orang itu melaksanakan shalat. Setelah itu ia memberi salam kepada Rasulullah SAW., tetapi Nabi menolaknya seraya bersabda, “Ulangi shalatmu, karena (sesungguhnya) kamu belum shalat!” 
Kemudian lelaki itu mengulangi shalatnya. Setelah itu ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah, tetapi Nabi SAW menolaknya sambil berkata, “Ulangilah shalatmu, (sebenarnya) kamu belum shalat!”
Laki-laki itu pun mengulangi shalat untuk ketiga kalinya. Selesai shalat ia kembali memberi salam kepada Nabi SAW. Tetapi lagi-lagi beliau menolaknya, dan bersabda, “Ulangilah shalatmu, sebab kamu itu belum melakukan shalat!”
“Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar wahai Rasulullah, Inilah shalatku yang terbaik. Sungguh, aku tak bisa melakukan lebih dari ini, maka ajarkanlah shalat yang baik kepadaku,” tanya lelaki itu.
“Apabila kamu berdiri (untuk melakukan) shalat, hendaklah dimulai dengan takbir, lalu membaca ayat-ayat Al Qur’an yang engkau anggap paling mudah, lalu rukuklah dengan tenang, kemudian beri’tidallah dengan tegak, lalu sujudlah dengan tenang dan lakukanlah seperti ini pada shalatmu semuanya.” (HR. Bukhari)
Rasulullah benar-benar memperhatikan hal ini, sehingga dengan tegas meminta salah seorang sahabat mengulang shalatnya hingga tiga kali karena meninggalkan ketenangan atau thuma’ninah dalam shalat. Apabila meninggalkan thuma’ninah dalam shalat berarti shalat menjadi tidak sah. Ini sungguh persoalan yang sangat serius. Rasulullah bersabda, “Tidak sah shalat seseorang, sehingga ia menegakkan (meluruskan) punggungnya ketika ruku’ dan sujud” (HR. Abu Dawud: 1/ 533)
Semoga kita senantiasa memperbaiki shalat kita, agar tujuan shalat yang tertuang dalam Al Qur’an surat Al-’Ankabuut ayat 45 benar-benar dapat terwujud. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji & mungkarWallahu a’lam bis showab.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/12/24937/para-pencuri-shalat/#ixzz2FMiU6FXY

MUSHAF ALBURHAN EDISI KEPAHLAWANAN


Ukuran : A6 (14 x 10 cm)
Tersedia Warna : Biru Tosca, Biru Dongker, Ungu  Hijau,Merah,Orange,Kuning,Pink
Harga : Rp. 125.000

Mushaf Al-Burhan Li Rijaal edisi Kepahlawanan dengan 10 Keunggulan :

1. Al-qur'an 30 juz
2. Khat rasmUtsmani Standar DEPAG RI
3. Kertas Qpp, 656 halaman Full Colour
4. Dilengkapi Tajwid Kode warna
5. Dilengkapi hadist manajemen diri/ kepahlawanan
6. Membahas 10 ciri-ciri Pahlawan sejati/ Pribadi Unggul
7. Membahas 10 contoh pribadi unggul
8. Membahas naluri peradaban dalam Al-Qur'an dan sunnah
9. terjemahan standar DEPAG RI
10. Rainbow

INFO PEMESANAN : NIEN 085721318573,082126145435,PIN 2919C5AB

Selasa, 11 Desember 2012

Palestina: Negara-Negara Islam Harus Mencontoh Malaysia


Palestina: Negara-Negara Islam Harus Mencontoh Malaysia

11/12/2012 | 27 Muharram 1434 H | Hits: 242
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
Ilustrasi – Bendera Malaysia dan Palestina. (inet)
dakwatuna.com – Gaza. Pemerintahan Palestina di Jalur Gaza, memuji Pemerintah Malaysia, yang setia memberikan bantuan kepada pihaknya selama satu dekade terakhir.
Menurut Menteri Kesehatan Mufid El Mukhalalati, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia, harus dicontoh oleh negara-negara Islam lain di dunia.
“Karena itu, sekarang banyak siswa yang pergi ke Malaysia, untuk melanjutkan studi mereka untuk gelar dan program master,” katanya dalam kunjungan kehormatan oleh Penasihat Perdana Global Peace Foundation (PGPF) Datuk Mukhriz Mahathir, di Gaza, Senin (10/12/2012).
Karena itu, rakyat Palestina menganggap Malaysia sebagai saudara, dan menghargai semua upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia untuk meringankan beban rakyat Palestina, terutama dalam bantuan kebutuhan medis.
Sementara, Mukhriz, yang memimpin tujuh delegasi anggota kemanusiaan asal Malaysia mengatakan, pihaknya sangat senang dapat membantu kekurangan pasokan medis di Gaza.
PGPF, tuturnya, membawa sekitar 25 ton peralatan medis senilai1,5 juta Ringgit Malaysia.
“Anda memiliki saudara dan saudari di dunia, termasuk Malaysia, yang selamanya akan membantu Anda sebaik yang kami bisa. Ini akan menjadi upaya terus-menerus,” papar Mukhriz. (tribunnews)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/12/25164/palestina-negara-negara-islam-harus-mencontoh-malaysia/#ixzz2Eo3moYHi

Mushaf Al Burhan Edisi Kepahlawanan

 Mushaf Al-Burhan identik dengan qur'an wanita, sehingga menimbulkan kecemburuan dikalangan kaum pria. Mereka bertanya bagaimana dengan kaum pria? Kaum pria juga ingin dekat dengan Alqur'an. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di 1 Muaharram i
ni kami menghadirkan Mushaf Al-Burhan Li Rijaal edisi Kepahlawanan dengan 10 Keunggulan :

1. Al-qur'an 30 juz
2. Khat rasmUtsmani Standar DEPAG RI
3. Kertas QPP, 656 halaman Full Colour
4. Dilengkapi Tajwid Kode warna
5. Dilengkapi hadist manajemen diri/ kepahlawanan
6. Membahas 10 ciri-ciri PAhlawan sejati/ Pribadi Unggul
7. Membahas 10 contoh pribadi unggul
8. membahas naluri peradaban dalam al-qur'an dan sunnah
9. terjemahan standar DEPAG RI
10. Rainbow
New edition : Mushaf Al-Burhan Lirrijal edisi kepahlawanan

Kamis, 06 Desember 2012

Jelang Milad Hamas ke-25, Delegasi Mulai Berdatangan, Hotel Gaza Penuh


Jelang Milad Hamas ke-25, Delegasi Mulai Berdatangan, Hotel Gaza Penuh

7/12/2012 | 23 Muharram 1434 H | Hits: 110
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
Ilustrasi. (inet)
dakwatuna.com – Gaza. Kota Gaza kedatangan delegasi dari beragam kawasan Arab, negara Islam dan internasional. Para cendekiawan, jurnalis, politisi dan para tokoh serta ratusan relawan memasuki Gaza guna menghadiri hari lahirnya Hamas ke-25.
Infopalestina menyebutkan delegasi berdatangan untuk menghadiri hari jadi Hamas usai meraih kemenangan dalam pertempuran Hijaratu Sijjil beberapa waktu lalu.
Mengutip sumber keamanan di perlintasan Rafah, delegasi banyak berdatangan ke Gaza untuk menghadiri festival hari jadi Hamas ke-25.
Sejumlah hotel di Gaza penuh dan tidak mampu menampung delegasi. Hal tersebut mendorong warga Gaza untuk menjadi tuan rumah bagi delegasi untuk menginap di rumah mereka yang sederhana. (Didi Purwadi/ROL


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/12/24993/jelang-milad-hamas-ke-25-delegasi-mulai-berdatangan-hotel-gaza-penuh/#ixzz2ELEjnftr

Ukuran : A6
Tersedia Warna : Pink, Biru Tosca, Maroon, Ungu dan Hijau
 Dengan khat naskah rasm utsmani dan terjemah Depag RI.
*Dengan 15 keunggulan :

1. Al Quran dan terjemah 30 Juz lengkap
2. Perbedaan warna kertas setiap Juz
3. Al Quran quantum wanita
4. Tajwid 8 warna
5. Fiqih wanita
7. Gelar wanita dalam Islam
8. Agenda Muslimah khatam Al quran
9. Wanita yg Haram dinikahi
10. Tabel ibadah rawatib wanita
11. Tabel Ibadah Nawafil Wanita
12. Ensiklopedi ayat-ayat wanita
13. Tips tampil cantik sesuai sunnah
14. 40 Hadits tentang wanita
15. Fiqih ibadah wanita (Shalat, Shaum, Haji, Hamil, Waris)

Tampil Elegan dengan khas feminim, Al Quran Wanita dilengkapi dengan Fiqh Wanita, Kaleidoskop Sejarah Wanita, Perjalanan hidup 20 Wanita yang diabadikan Al Quran, Gelar-gelar Wanita Sepanjang Zaman, dan hadits-hadits Rasul Seputar Wanita. Sangat Layak untuk dimiliki!

Selasa, 27 November 2012


Tampil Elegan dengan khas feminim, Al Quran Wanita Edisi Rainbow dilengkapi dengan Fiqh Wanita, Kaleidoskop Sejarah Wanita, Perjalanan hidup 20 Wanita yang diabadikan Al Quran, Gelar-gelar Wanita Sepanjang Zaman, dan hadits-hadits Rasul Seputar Wanita. Sangat Layak untuk dimiliki!
Ukuran :  A6
Tersedia Warna : Pink, Biru Tosca, Merah Marun, Ungu
 Dengan khat naskah rasm utsmani dan terjemah Depag RI. 
*Dengan 14 keunggulan :

1. 744 halaman berwarna dengan frame bunga

2. Al Quran dan terjemah 30 Juz lengkap

3. Al Quran quantum wanita

4. 20 Sejarah wanita dalam Al Quran

5. Gelar wanita dalam Islam

6. Agenda Muslimah khatam Al quran

7. Tabel ibadah rawatib wanita

8. Tabel Ibadah Nawafil Wanita

9. Wanita yg Haram dinikahi

10. Ensiklopedi ayat-ayat wanita

11. Tips tampil cantik sesuai sunnah

12. 40 Hadits tentang wanita

13. Fiqih ibadah wanita

14. Tajwid warna (Versi Tajwid)

Senin, 26 November 2012

Kausnya Dipakai Anak Palestina yang Gugur, Ozil “Real Madrid” Terpukul


Kausnya Dipakai Anak Palestina yang Gugur, Ozil “Real Madrid” Terpukul

22/11/2012 | 07 Muharram 1434 H | Hits: 8.493
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
(inet)
dakwatuna.com – Bintang sepak bola asal Jerman dan gelandang Real Madrid, Mesut Ozil, menangis ketika melihat foto jenazah seorang anak Palestina mengenakan kaus tim El Real dengan nomor punggung 23. Anak tak berdosa itu gugur akibat kebrutalan militer rezim Israel.
Pesepakbola Muslim itu terpukul ketika menyaksikan foto jenazah Hamid Younis Abu Daqqa, seorang anak 12 tahun warga Gaza yang tergeletak bersimbah darah mengenakan kaus timnya, karena dihantam bom Israel.
Di akun Twitter-nya Ozil menulis, “Sangat memilukan dan sangat disayangkan ketika anda melihat seorang anak kecil Palestina tak berdosa mengenakan kaus timmu terbunuh. Saya berdoa untuk kemerdekaan bangsa Palestina.” (Endah Hapsari/IRIB/IRNA/ROL)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/11/24547/kausnya-dipakai-anak-palestina-yang-gugur-ozil-real-madrir-terpukul/#ixzz2DOuj258S

Minggu, 11 November 2012

Jabar 1

Ayo Kang Aher dan Kang Demiz terus bekerja dan berprestasi untuk Jawa Barat

Senin, 15 Oktober 2012

Ujian mengusir jin dalam tubuh kita



Assalamualaikum…
Mungkin kita semua pernah mengalami perasaan ganjil di mana kadang-kadang kita terlihat bayangan orang di tengah malam. Suara ganjil memanggil kita ketika berseorangan. Bunyi-bunyi pelik dan seumpamanya. Hal ini berkemungkinan berlaku kerana kita tinggal bersama makhluk Allah yang lain iaitu Jin.
Tidak mengapa jika tinggal satu bumbung, tetapi bagaimana pula keadaannya jika mereka tinggal di dalam badan kita? Mungkin kita akan mengalami banyak masalah dan penyakit misteri. Oleh itu adalah penting untuk kita mengesan adakah badan kita ditumpang oleh makhluk ini? Mari sama-sama kita mencuba..
Langkah 1
Play RUQYAH SYARIAH di bawah ini dan dengar sehingga tamat (20min) menggunakan headphone dengan volume yang kuat.
Langkah 2
Pejamkan mata dan jangan ikut bacaan ayat-ayat ini baik dimulut atau dihati.
Langkah 3
Perhatikan setelah selesai… Jika anda batuk, berpeluh-peluh, terasa mual, jantung berdegup kencang, terasa berdebar-debar, ada benda bergerak-gerak di bawah kulit, sendawa, mengantuk, pening dan menguap, maka sahlah badan anda dihuni JIN.
Berjumpalah dengan ustaz atau ahli perubatan yang lebih mahir untuk mengesahkannya dan berubatlah secepat mungkin sebelum ia merebak menjadi lebih teruk. Di bawah ini ada sebuah video khas penerangan oleh ustaz Sharhan Shafie tentang cara-cara mengetahui adakah kita mewarisi saka.
SIMPTOM AWAL GANGGUAN JIN
1) Sakit kepala selepas waktu asar ke atas.
2) Badan terasa berat dan malas.
3) Sukar mendapat jodoh.
4) Badan terasa bisa-bisa.
5) Sakit ketika ziarah orang meninggal.
6) Sukar tidur malam.
7) Sakit pinggang tanpa sebab.
8 ) Sakit dada bila waktu asar keatas.
9) Mimpi melihat binatang seperti ular dan sebagainya.
10) Bermimpi bayi atau menyusukan bayi.
11) Bermimpi di tempat tinggi.
12) Bermimpi di tempat yang kotor.
13) Sakit anggota badan tertentu seperti kaki selepas waktu asar.
14) Ada terasa benda bergerak dibawah kulit.
15) Bayi kerap menangis.
16) Bunyi guli jatuh diatas syiling.
17) Suami isteri kerap bertengkar walau perkara kecil.
18) Sayang melampau-lampau pada orang yang baru dikenali.
19) Malas beribadat.
20) Nyanyuk ketika usia lanjut.
21) Panas baran.
22) Sikap berubah secara mendadak.
23) Gelisah dan panas ditengkuk bila dengar al-quran.
24) Suka melakukan tabiat buruk.
25) Kerap sendawa bila mendengar al-quran.
26) Kerap keguguran.
27) Gagal melakukan hubungan kelamin.
28) Mengantuk bila dengar al-quran.
29) Bermimpi seram yang menakutkan.
30) Darah haid turun lebih 15 hari.
31) Batuk yang berpanjangan.
32) Selalu ditindih ketika tidur.
33) Kuat berangan.
34) Terlalu rasa rendah diri dan tidak berkeyakinan.
35) Nafsu seksual yang melampau.
36) Selalu melihat kelibat dirumah.
37) Terasa diri selalu diperhatikan.
38) Mandul.
39) Kerap mendengar sesuatu bisikan.
40) Melihat jin secara terus.
41) Sakit mental atau gila.
Apa Itu Santau? Artikel tentang Santau boleh di baca di sini: Santau Itu Sihir!

Amalkan zikir di atas 100x tiap2 pagi & petang selama sebulan, insyaAllah diri anda akan dipagar dan gangguan jin pun akan beransur hilang.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Bahaya lidah



pf button both Bahaya Lidah
Lidah adalah anggota badan yang benar-benar perlu dijaga dan dikendalikan. Sesungguhnya lidah adalah penerjemah hati dan pengungkap isi hati. Oleh karena itulah, setelah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan istiqamah, beliau mewasiatkan untuk menjaga lisan. Dan lurusnya lidah itu berkaitan dengan kelurusan hati dan keimanan seseorang. Di dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas bin Malik , dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ وَلَا يَدْخُلُ رَجُلٌ الْجَنَّةَ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
Iman seorang hamba tidak akan istiqamah, sehingga hatinya istiqamah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqamah, sehingga lisannya istiqamah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga. (H.R. Ahmad, no. 12636, dihasankan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin, 3/13).
Dan di dalam Tirmidzi (no. 2407) dari Abu Sa’id Al-Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا
Jika anak Adam memasuki pagi hari sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lesan, “Takwalah kepada Allah di dalam menjaga hak-hak kami, sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqaomah, maka kami juga istiqamah, jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang. (H.R. Tirmidzi, no. 2407; dihasankan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin, 3/17, no. 1521) (Jami’ul ‘Uluum wal Hikam, 1/511-512)
Oleh karena itulah, sepantasnya seorang mukmin menjaga lidahnya. Tahukah Anda jaminan bagi orang yang menjaga lidahnya dengan baik? Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya aku menjamin surga baginya. (H.R. Bukhari, no. 6474; Tirmidzi, no. 2408; lafazh bagi Bukhari).
Beliau juga menjelaskan, bahwa menjaga lidah merupakan keselamatan.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا النَّجَاةُ قَالَ أَمْلِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ
Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir, dia berkata, “Aku bertanya, wahai Rasulallah, apakah sebab keselamatan?” Beliau menjawab, “Kuasailah lidahmu, hendaklah rumahmu luas bagimu, dan tangisilah kesalahanmu”. (H.R. Tirmidzi, no.2406)
Yaitu janganlah engkau berbicara kecuali dengan perkara yang membawa kebaikanmu, betahlah tinggal di dalam rumah dengan melakukan ketaatan-ketaatan, dan hendaklah engkau menyesali kesalahanmu dengan cara menangis. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan Tirmidzi).
Imam An-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H) berkata, “Ketahuilah, sepantasnya bagi setiap mukallaf (orang yang berakal dan baligh) menjaga lidahnya dari seluruh perkataan, kecuali perkataan yang jelas mashlahatpadanya. Ketika berbicara atau meninggalkannya itu sama mashlahat-nya, maka menurut Sunnah adalah menahan diri darinya. Karena perkataan mubah bisa menyeret kepada perkataan yang haram atau makruh. Bahkan, ini banyak atau dominan pada kebiasaan. Sedangkan keselamatan itu tiada bandingannya. Telah diriwayatkan kepada kami di dalam dua Shahih, Al-Bukhari (no. 6475) dan Muslim (no. 47), dari Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”
Aku katakan: hadits yang disepakati shahihnya ini merupakan nash yang jelas bahwa sepantasnya seseorang tidak berbicara, kecuali jika perkataan itu merupakan kebaikan, yaitu yang nampak mashlahat-nya. Jika dia ragu-ragu tentang timbulnya mashlahat, maka dia tidak berbicara.
Dan Imam Asy-Syafi’i telah berkata, ‘Jika seseorang menghendaki berbicara, maka sebelum dia berbiacra hendaklah berpikir, jika nampak jelas mashlahat-nya dia berbicara, dan jika dia ragu-ragu, maka dia tidak berbicara sampai jelas mashlahat-nya.’” [Al-Adzkaar, 2/713-714, karya Imam An-Nawawi, tahqiiq dan takhriijSyaikh Salim Al-Hilaali, penerbit Dar Ibni Hazm, cet. 2, th. 1425 H / 2004 M].
Selain itu, bahwa lidah merupakan alat yang mengungkapkan isi hati. Jika Anda ingin mengetahui isi hati seseorang, maka perhatikanlah gerakan lidahnya, isi pembicaraannya, hal itu akan memberitahukan isi hatinya, baik orang tersebut mau atau enggan.
Diriwayatkan bahwa Yahya bin Mu’adz berkata, “Hati itu seperti periuk yang mendidih dengan isinya, sedangkan lidah itu adalah gayungnya. Maka, perhatikanlah seseorang ketika berbicara, karena sesungguhnya lidahnya itu akan mengambilkan untukmu apa yang ada di dalam hatinya, manis, pahit, tawar, asin, dan lainnya. Pengambilan lidahnya akan menjelaskan kepadamu rasa hatinya.” [Hilyatul Au'iyaa', 10/63, dinukil dari Aafaatul Lisaan fii Dhauil Kitab was Sunnah, hlm, 159, karya Dr. Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthani]
Perkataan Para Salaf Tentang Hifzhul Lisan
Sesungguhnya, para Salaf dahulu biasa menjaga dan menghisab lidahnya dengan baik. Dan diriwayatkan dari mereka perkataan-perkataan yang bagus berkaitan dengan lidah dan pembicaraan. Kami sampaikan di sini sebagiannya agar kita dapat memetik manfaat darinya.
Diriwayatkan, bahwa ‘Umar bin Al-Khaththab berkata, “Barangsiapa banyak pembicaraannya, banyak pula tergelincirnya. Dan barangsiapa banyak tergelincirnya, banyak pula dosanya. Dan barangsiapa banyak dosa-dosanya, neraka lebih pantas baginya.” [Riwayat Al-Qudhai di dalam Musnad Asy-Syihab, no. 374; Ibnu Hibban di dalam Raudhatul 'Uqala', hlm. 44. Dinukil dari Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, juz 1, hlm. 339, karya Imam Ibnu Rajab, dengan penelitian Syu’aib Al-Arnauth dan Ibrahim Bajis; penerbit Ar-Risalah; cet: 5; th: 1414 H/ 1994 M]
Diriwayatkan, bahwa Ibnu Mas’ud pernah bersumpah dengan nama Allah, lalu mengatakan, “Di muka bumi ini, tidak ada sesuatu yang lebih pantas menerima lamanya penjara daripada lidah!” [Riwayat Ibnu Hibban di dalamRaudhatul 'Uqala', hlm. 48. Dinukil dari Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, juz 1, hlm. 340]
Diriwayatkan, bahwa Ibnu Mas’ud berkata, “Jauhilah fudhuulul kalam (pembicaraan yang melebihi keperluan). Cukup bagi seseorang berbicara, menyampaikan sesuai kebutuhannya.” [Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, juz. 1, hlm. 339]
Syaqiq mengatakan, “‘Abdullah bin Mas’ud ber-talbiyah di atas bukit Shofa, kemudian mengatakan, ‘Wahai lidah, katakanlah kebaikan niscaya engkau mendapatkan keberuntungan, diamlah niscaya engkau selamat, sebelum engaku menyesal.’ Orang-orang bertanya, ‘Wahai Abu ‘Abdurrahman, ini adalah suatu perkataan yang engkau ucapkan sendiri, atau engkau dengar?’ Dia menjawab, ‘Tidak, bahkan aku telah mendengar Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثَرُ خَطَايَا إِبْنِ آدَمَ فِي لِسَانِهِ
‘Mayoritas kesalahan anak Adam adalah pada lidahnya.‘” (HR. Thabarani, Ibnu ‘Asakir, dan lainnya. Lihat Silsilah Ash-Shahihah, no. 534).
Diriwayatkan, bahwa Ibnu Buraidah mengatakan, “Aku melihat Ibnu ‘Abbas memegangi lidahnya sambil berkata ‘Celaka engkau, katakanlah kebaikan, engkau mendapatkan keberuntungan. Diamlah dari keburukan, niscaya engkau selamat. Jika tidak, ketahuilah bahwa engaku akan menyesal.’” [Aafatul Lisaan, hlm. 161]
Diriwayatkan, bahwa An-Nakhai berkata, “Manusia binasa pada fudhuulul maal (harta yang melebihi kebutuhan) dan fudhuulul kalam.” [Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, juz 1, hlm. 339]
Diriwayatkan, bahwa ada seseorang yang bermimpi bertemu dengan seorang alim besar. Kemudian orang alim itu ditanya tentang keadaannya, dia menjawab, “Aku diperiksa tentang satu kalimat yang dahulu aku ucapkan. Yaitu aku dahulu pernah mengatakan, ‘Manusia sangat membutuhkan hujan!’ Aku ditanya, ‘Tahukah engkau, bahwa Aku (Allah) lebih mengetahui terhadap mashlahat hamba-hamba-Ku?” [Aafatul Lisaan, hlm. 160-161]
Diriwayatkan, bahwa seorang Salaf mengatakan, “Seorang mukmin itu menyedikitkan omongan dan memperbanyak amalan. Adapun orang munafik, dia memperbanyak omongan dan menyedikitkan amalan.”
Diriwayatkan, bahwa seorang Salaf mengatakan, “Selama aku belum berbicara dengan satu kalimat, maka aku menguasainya. Namun jika aku telah mengucapkannya, maka kalimat itu menguasaiku.”
Diriwayatkan, bahwa seorang Salaf mengatakan, “Diam adalah ibadah tanpa kelelahan, keindahan tanpa perhiasan, kewibawaan tanpa kekuasaan, Anda tidak perlu beralasan karenanya, dan dengannya aibmu tertutupi.” [Lihat Hashaaidul Alsun, hlm. 175-176]
Kesimpulannya adalah bahwa kita diperintahkan berbicara yang baik, dan diam dari keburukan. Jika berbicara hendaklah sesuai dengan keperluannya. Wallahul Musta’an.
MASHAADIR:
1- Aafaatul Lisaan fii Dhauil Kitab was Sunnah, karya Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qahthani
2- Al-Adzkaar, karya Imam An-Nawawi, tahqiiq dan takhriij Syaikh Salim Al-Hilaali, penerbit Dar Ibni Hazm, cet. 2, th. 1425 H / 2004 M
3- Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, karya Imam Ibnu Rajab, dengan penelitian Syu’aib Al-Arnauth dan Ibrahim Bajis; penerbit Ar-Risalah; cet: 5; th: 1414 H/ 1994 M)
4- Hashaaidul Alsun, karya Syaikh Husain Al-’Awaisyah, penerbit. Darul Hijrah. Dan lain-lain.